Select Menu
Select Menu

Favorit

Buku Referensi

Buku

Pergerakan Islam

Tokoh

Rumah Adat

Syamina

Pantai

Seni Budaya

Kuliner

» » » Gaung Gerakan Ataturk dan Refleksinya di Dunia Islam


Unknown 17.30 0

Sudah sama-sama diketahui bahwa Mustapa Kamal merupakan anggota Jam’iyah Al-Ittihad wa At-Taraqi. Suatu kelompok yang anggotanya orang-orang non Turki dan non Muslim pada mulanya. Mereka itu diantaranya adalah: Anwar Basya (Polandia), Jawid (Yahudi Donma), Craso (Yahudi Espana), Thal’at Basya (Ghajre), Ahmad Ridha (Hongaria), dan lain-lain. Kesemuanya adalah orang-orang Masoni.

Mustapa Kamal memegang tampuk kekuasaan setelah perjanjian Luzon, dimana pihak Inggris dalam hal ini diwakili oleh Cirzon (Penasehat bidang luar negeri Inggris) memberi syarat padanya supaya meruntuhkan kekhilafahan dan memadamkan setiap upaya apapun yang berusaha mengembalikan sistem kekhilafahan, dan supaya dia menghancurkan syiar-syiar Islam serta mengambil undang-undang Eropa sebagai ganti hukum Islam. Untuk itu, Mustapa Kamal telah mengabdikan hidupnya untuk kekuasaan sejak tahun 1922 sampai 1938, demi melaksanakan prinsip-prinsip tersebut. Dia melarang adzan dengan bahasa Arab, mengganti pemakaian huruf Arab dengan huruf latin, memerintahkan rakyat Turki memakai topi (model barat) dan melarang pakaian syar’i serta merubah masjid Aya Sofiya menjadi museum.

Mustapa Kamal Ataturk mati, namun rencana penghancurannya tetap dilanjutkan oleh Ismet Inonu. Ketika muncul Partai Islam Salamah pada tahun tujuh puluhan dan pemimpinnya Najmuddin Erbakan mengadakan muktamar di Coneya yang dihadiri hampir 150.000 peserta, maka pihak Amerika mengkhawatirkan atas kelanjutan gerakan Kamaliyah. Untuk itu mereka mendalangi suatu kudeta militer untuk memukul gerak laju Islam dan melindungai garis perjuangan ala Ataturk yang telah hancur.


Akhirnya, pemerintah militer di Turki membuat patung Mustapa Kamal dan menempatkannya di setiap tempat.

Percobaan penghancuran ala Kamaliyah dapat kita simpulkan dalam beberapa poin sebagai berikut :

1. Sesungguhnya percobaan tersebut merupakan wujud dari keinginan dan kedengkian kaum Salibis barat terhadap kaum muslimin yang diterapkan melalui tangan Mustapa Kamal, karena ia tamak terhadap kehidupan dunia dan hendak memuaskan kegilaan yang ada pada dirinya.

Berkata Toynbee (1) : “Yang pasti, kami tidak menyukai orang-orang Turki Muslim yang bertemperamen keras, yang membangkitkan kemarahan kami jika mereka melihat kami dari ketinggian dengan sikap merendahkan. Karena mereka menganggap kami adalah orang-orang Perancis zindik (kufur), maka kami berusaha untuk menjatuhkan kesombongannya, lalu akhirnya kami dapat menghancurkan mereka dengan senjata mereka sendiri. Kami hasut dia (yakni Mustapa Kamal) untuk mengadakan revolusi. Maka hancurlah orang-orang Turki sekarang ini di depan mata kami. Sekarang ini skenario kami, dan sesudah orang-orang Turki mencari segala cara untuk menjadikan dirinya setingkat dengan bangsa-bangsa Barat di sekitarnya, dada kami terasa sesak bahkan perasaan kami menjadi marah dan muak. Maka orang-orang Turki sekarang ini hendaknya mengulang-ulang ucapan : Kami merasa bangga dekat dengan kalian namun kalian tak menarik kegirangan dan ketika kami bersedih kalian tidak menangis.”

Maha Benar Allah yang Maha Agung yang telah berfirkan :

“(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam." (Qs. Al-Hasyr : 16) 
“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan di antara mereka terputus sama sekali.” (Qs.Al-Baqarah : 166) 

2. Sesungguhnya Mustapa Kamal telah membersihkan syari’at Islam secara menyeluruh di Turki.

3. Sesungguhnya Mustapa Kamal berusaha menjadikan Turki sebagai bagian dari Paris dan London. Akan tetapi dia tidak meniru dari kedua kota tersebut, kecuali hanya kerusakan dan kehancuran belaka. Manalah mungkin dia mentransfer kemajuan industri dan teknologinya?.

4 Sesungguhnya Mustapa Kamal telah membuat jurang yang dalam antara bangsa Turki dan bangsa Arab, sebagaimana kata C. Smith. (2)

4. Sesungguhnya jari-jari Yahudi ada di belakang pemerintahan Ataturk sejak pertamanya. Berkata Wetson Stone (3) : “Sebenarnya para pemikir yang bergerak di belakang gerakan Al-Ittihad wa At-Taraqi, mereka itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang muslim keturunan Yahudi. Sementara bantuan keuangan organisasi tersebut datang melalui orang-orang Yahudi di Donma dan orang-orang Yahudi di Salanik.

Maka dari itu sesungguhnya orang-orang Yahudi bersama bangsa barat berusaha untuk menamakan penghancuran ala Ataturk dengan nama “Pembaharuan Islam.” Sungguh hal itu merupakan perkara yang amat mengherankan. C. Smith mengatakan : “Penamaan pembaharuan Ataturk merupakan pemerkosaan, penyimpangan dan kekhawatiran mereka belaka.” (4)

5. Sesungguhnya, negara barat mengangankan terulangnya kembali percobaan ala Ataturk di dunia Islam. Untuk itu Smith bertanya-tanya akan kemungkinan timbulnya Ataturk baru di Pakistan. (5)

6. Di dunia Islam sendiri, revolusi Ataturk dianggap sebagai langkah pembaharuan oleh sebagian pihak. Syaikh Al-Azhar Ali Abdurrazzaq, pada tahun 1920, mengeluarkan buku tentang Islam dan dasar-dasar hukum. Dalam bukunya dia membenarkan tindakan Mustapa Kamal dan mengingkari bahwa Islam mengandung dasar-dasar pemerintahan atau garis-gaaris politik. Buku tersebut akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Urdu. Sejumlah besar terjemahan buku tersebut diangkut ke Pakistan dan disebarkan di sana, maksudnya untuk menanamkan ke dalam benak rakyat Pakistan mengenai sekulerisme negara di dalam Islam. Berkata Smith : “Sesungguhnya Pakistan tidak akan berhasil sebagai negara sekuler melainkan sesudah rakyatnya merasa yakin bahwa negara Islam itu sebenarnya adalah negara sekuler.” (6)

Demikian juga, telah keluar beberapa fatwa dari Al-Azhar (Mesir) yang membolehkan penulisan Al-Qur'an ke dalam bahasa asing … (untuk membenarkan tindakan Mustapa Kamal Ataturk, yang membolehkan shalat dengan bahasa selain Arab).

7. Mustapa Kamal berusaha mem-westernisasikan Turki secara total dan memutuskan pertaliannya dengan Islam dan Arab. Untuk itu dia merubah pemakaian huruf Arab dalam penulisan menjadi huruf latin, berpegang pada filsafat Yunani Kuno dan filsafat K risten yang dinisbatkan kepada Agama Islam dan menempatkannya setara dengan posisi agama Rabb semesta alam. Pada tahun 1946, yakni sepeninggal Mustapa Kamal, Menteri Pendidikan Turki Hasan Ali Yosel memerintahkan penerjemahan 100 buah buku Yunani, 20 buah buku latin, 18 buah buku berbahasa Persia, 12 buah buku berbahasa Arab dan 629 buah buku klasik dalam berbagai bahasa Eropa modern. (7)

Lihatlah, berapa persen bagian sastra Arab dan bahasa Al-Qur’an dalam porsi kebudayaan Ataturk bagi bangsa Muslim Turki?

8. Meresmikan pemisahan Turki dari dunia Islam dan menancapkan semboyan dengan kokoh “Turki untuk orang Turki.” Dan di Mesir “Mesir untuk orang-orang Mesir.” Berkata Copplering mengutip perkataan Lewis Thomas : “Sesungguhnya orang-orang barat berhasil mensketsa garis-garis yang nyata mengenai kondisi sejarah dan sosial bagi gerakan yang dipimpin orang-orang Turki modern untuk mewujudkan prinsip “Turki untuk orang Turki.” (8)

Prinsip ini dianut oleh sebagian besar bangsa di dunia. Karena itu, pengikut Ataturk mengatakan : “Kami hendak membangun Islam Turki yang akan menjadi milik kami dan menjadi bagian dari masyarakat kami yang baru. Sebagaimana gereja Anglican, gereja pengikut Kristen, menurut versi Inggris.” (9)

Di negeri Mesir yang Islam, gaung teriakan itu berhasilmengumandang di sana. Para penguasa lalim di Mesir, yang diperalat oleh jari-jari imperialis Inggris, meneriakkan ucapan yang sama. Mereka pun menyeru ke arah Fir’aun ala Mesir.

Berkata Thaha Husain : 

“Bangsa Mesir itu adalah keturunan Fir’aun sebelum menjadi bangsa Arab. Seandainya Islam itu berdiri di antara aku dan kefir’aunanku, niscaya aku buang keislamanku.” (Maksudnya, apabila dia harus memilih antara keisalamannya atau kefir’aunannya, --pent.)

Berkata Ahmad Sauqi dalam syairnya ;

Allah tidak murka sekiranya kita menyerupakan wajah Kinanah (nenek moyang bangsa Arab) seperti wajahnya yang disembah.

Aku alihkan wajahku ke arahmu membelakangi Baitullah aapabila kau mengucapkan persaksian da penyesalan.

Hafizh Ibrahim berkata : 
“Saya adalah orang Mesir, jari-jari tanganku adalah jari tangan yang membangun piramida yang kekal, yang melelahkan ciptaan.”

Dengan ucapan-ucapan di atas, maka tidaklah sukar bagi kita untuk menafsirkan perhatian besar orang-orang barat terhadap benda-benda peninggalan zaman purbakala dan museum-museum negara. Kira-kira satu abad yang lalu, telah didirikan yayasan-yayasan barat yang bergerak dalam bidang pengawasan dan penyelidikan benda-benda purbakala di dunia Islam. Tujuan pokoknya adalah mempertalikan kaum muslimin dengan benda-benda peninggalan, nilai-nilai moral dan sejarah-sejarah leluhur mereka di masa sebelum datangnya Islam. Maka datanglah Bowata dan Layard ke Iraq, Mariette di Mesir, Sulaiman di Turki. Kemudian mereka mendirikan museum-museum dan gedung-gedung kepurbakalaan negeri.

Tidaklah aneh, jika kita mengetahui rahasia bantuan sukarela dari yayasan Rockfeller Yahudi sebanyak 10 juga Dollar US untuk membangun museum peninggalan-peninggalan Fir’aun dan beasiswa untuk meluluskan ahli-ahli purbakala. Barangkali, sesudah mengetahui itu semua, kita memahami sebab penetapan undang-undang dalam akta pemberian mandat kekuasaan Inggris terhadap negara Palestina, pada materi no. 2 : “Wajib bagi negara mandataris pada tahun pertama terhitung dari berlakunya hak mandat tersebut, membuat undang-undang khusus yang berkaitan dengan benda-benda kuno dan peninggalan sejarah.”

Semua itu dimaksudkan untuk memutuskan hubungan kaum muslimin dengan keislaman mereka dan menyambungkan mereka dengan kejahiliyahan yang pertama, sehingga memudahkan bagi orang-orang barat untuk memperbudak mereka, merendahkan mereka di bawah tangan/kakinya.

Dalam konferensi “Kebudayaan Islam dan Kehidupan Modern”, yang diadakan di Universitas Princetown pada tahun 1953, Doktor Wilson pernah mengatakan :

“Di negeri-negeri Timur (Timur Dekat atau Timur Tengah) dewasa ini timbul kebangkitan budaya. Kebangkitan tersebut dari satu sisi merupakan hal yang baru, akan tetapi dilihat dari sisi yang lain hal itu merupakan kemunduran. Sesungguhnya kebangkitan Kristen Barat dan gerakan menghidupkan kembali pengetahuan dan budaya di dalamnya bisa tegak dengan proses berpikir dan memperdebatkan cara-cara kerja klasik yang paganis (berhalaisme).”

9. Sesungguhnya orang-orang Barat sengaja menampakkan bahwa Mustapa Kamal adalah seorang ‘hero’ (pahlawan) di antara pahlawan-pahlawan pembuat sejarah baru, dengan harapan percobaan ala Kamal itu dapat terulang lagi di dunia Islam lewat kelompok militer (yang mempunyai sepatu laras). Agar supaya Mustapa Kamal menjadi contoh dan teladan utama bagi mereka, seorang idola yang mesti diikuti dan ditiru jejaknya.

Di sana sini kita mendengar sebagian panglima tentara yang duduk dalam pemerintahan, menyebutkan berulang-ulang nama Mustapa Kamal dalam pidato dan pembicaraan mereka. Mereka menyebutnya sebagai seorang perintis, panglima dan pembuat sejarah.

C. Smith berkata : “Yang jelas, kita tidak menginginkan Revolusi ala Kamal mengalami kegagalan, dan kita tidak yakin percobaan ala Kamal akan bisa dimusnahkan dan dihapuskan nantinya.”

10. Orang-orang barat memusatkan perhatian untuk menyebarkan program sekulerisme, dimana Mustapa Kamal menghabiskan seluruh hidupnya untuk itu, di dunia Islam. Dan mereka berusaha keras untuk menyingkirkan usaha apapun yang berupaya menghentikan arus lajunya program ini. Oleh karena itu, Mandres (Penguasa Turki yang hendak mengembalikan sebagian syiar di Turki) dihukum mati. Dan mereka jugamenyetir kalangan militer untuk mewujudkan faham sekulerisme itu dengan kekuatan senjata.

Dan sesungguhnya ucapan Anwar Sadat, mantan presiden Mesir yang terbunuh, “Tidak ada politik dalam agama dan tidak ada agama dalam politik”, adalah serupa dengan ucapan yang selalu didengang-dengungkan para pengikut Mustapa Kamal.

C. Smith mengatakan : “Sesungguhnya sekulerisme itu menghadapi rintangan yang berat untuk dapat bertahan secara terus menerus di dunia Islam. Memang, mungkin saja menerapkannya dengan kekuatan senjata atau dengan tekanan politik. Tetapi yang lebih penting adalah menyandarkan gerak majunya dengan cara memberi kelonggaran mereka dan membolehkan mereka untuk memeluk agamanya. Jika tidak mengambil cara demikian, maka tidak akan ada kedamaian dan keselarasan dalam segala hal baik individu maupun masyarakat.”

Oleh karena itu, ketika Mustapa Kamal berupaya dengan penuh ketololan mewasiatkan kepemimpinan negara kepada duta Inggris Lorraine di saat dirinya tergolek di ranjang kematian, mereka menolaknya dengan keras. Ini dimaksudkan agar supaya tidak tersingkap rencana mereka.

Saya sendiri menyimpan isi dokumen rahasia yang diterbitkan oleh sebuah surat kabar Inggris di tahun enam puluhan itu. Yang jelas, undang-undang Turki memang memberikan hak kepada kepala negara yang akan mati, untuk mewasiatkan kepemimpinan negara kepada orang yang dikehendaki.

11. Pengikut Kamal Ataturk terpaksa memberikan persetujuan atas pengembalian beberapa syiar Islam. Mereka terpaksa menghormati perasaan kaum muslimin karena khawatir penolakan mereka akan membawa akibat meledaknya kemarahan rakyat. Jika hal itu terjadi maka ledakan itu akan menggoncangkan dan memusnahkan revolusi Kamal serta orang kedua setelah Mustapa Kamal, yakni Ismat Inonu. Pada tahun 1946, mereka mengizinkan masuknya pengajaran agama di sekolah-sekolah. Pada tahun 1947, mereka mengizinkan pelaksanaan ibadah haji, setelah ibadah tersebut dilarang bertahun-tahun lamanya. Pada tahun 1948, mereka mengizinkan pendirian sekolah-sekolah bagi para da’i dan imam masjid. Lalu pada tahun 1950, mereka mengizinkan ziarah kubur.

12. Rakyat Turki dilanda kebodohan akal setelah mereka dipisahkan dari warisan aqidah di mana mereka hidup bersamanya lebih dari lima abad. Dan setelah mereka dilarang menulis dengan huruf yang mereka warisi generasi demi generasi. Kemudian lahirlah keturunan mereka yang tak mengenal aqidah, budaya, agama maupun prinsip hidup. Mereka itu adalah orang-orang yang hilang, sesat, bingung dan terombang-ambing.

“Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kesesatan.” (Qs.Al-Hijr : 72)

Akan tetapi fitrah yang baik pada diri bangsa Turki akan membuang semua pemikiran sesat yang masuk itu, dan suatu hari nanti akan menggilas prinsip-prinsip Ataturk. Dan apabila cahaya merah itu telah terbit di ufuk, bukankah shubuh telah dekat datangnya?

“Dan mereka bertanya : “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah : “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat.” (Qs. Al-Isra’ : 51)

Partai Islam Salamah tidak akan mati dengan izin Allah, meskipun gerakan militer mengekang dan menterornya.

“Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah.” (Qs. Al-Anfal : 10). 

Sebelum saya mengakhiri perkataan saya, saya hendak mengatakan sepatah kalimat bagi pemerintah militer Turki :

“Pelanlah! Kalian tidak akan mampu membangkitkan orang mati dari kuburnya. Percobaan ala Kamal dalam perjalanan menuju kepunahan, setelah bangsa Turki merasakan kepahitan hidup lantaran kebiadaban dan kelalimannya. Mereka tercegah mendapatkan kenyamanan hidup sebagai manusia dan menderita karena tidak bisa hidup tenang dan tenteram di bawah naungan agama ini.”

Saya katakan kepada rezim penguasa : 

“Simpanlah hutang-hutang yang kamu pinjam dan tutuplah hutang kamu dengan simpanan itu, agar supaya Bank Dunia tidak mengumumkan kebangkrutan kamu. Berhematlah dengan dana yang kamu belanjakan untuk membangun patung-patung Kamal dan kamu penuhi persimpangan jalan dengan patung-patung itu.”

13. Dewasa ini Turki mulai menata perekonomiannya dengan menjalin hubungan dengan Jepang. Akan tetapi di mana posisi Jepang saat ini dibandingkan dengan Turki?

Sesungguhnya Jepang terhitung sebagai negara industri paling maju di dunia, sementara Turki sekarang terancam bangkrut. Bank Dunia mengancam beberapa tahun yang silam akan mengumumkan kebangkrutannya. Seandainya saja Arab Saudi tidak turut campur tangan untuk menyelamatkannya dari kejatuhan yang menentukan nasib bangsa itu.

14. Orang-orang Yahudi menguasai berbagai media komunikasi negara. Mustapa Kamal telah memberi peluang kepada mereka untuk menguatkan pengaruh mereka itu. Contohnya : Khalidah Adib (Menteri pendidikan Turki semasa pemerintahan Kamal Ataturk) adalah seorang wanita Yahudi. Wanita ini karena seringnya dibesar-besarkan oleh pers setempat, akhirnya disebut sebagai Jeanne d’Arc Turki. (Jeanne d ’Arc adalah pahlawan wanita Perancis yang berperang melawan Inggris untuk membebaskan negerinya. Akhirnya dia tertangkap dan dibakar mati di Rown, hidup dari tahun 1412-1431, --pent.)

Orang tua lelaki Khalidah adalah Yahudi bernama Adib Affandi. Wanita ini termasuk propagandis bangsa Thorana yang ekstrim. Karena kecantikannya membuat dia bisa dekat dengan Mustapa Kamal, kendatipun dia adalah seorang wanita yang liar, bebas dan penyeleweng.

Dia telah menulis riwayat hidupnya yang masyhur dalam buku ‘Thorana Baru’ dan riwayat yang lain dalam buku ‘Si Wanita Kaya’. (10)

Akhirnya dia berselisih faham dengan Mustapa Kamal dan melarikan diri dari Turki. Kemudian dia kembali lagi ke Turki setelah Mustapa Kamal mati dan melanjutkan program Yahudi di sana.

Adapun mengenai media pers, maka hampir seluruhnya mereka kuasai. Sebagian kecil saja yang dimiliki oleh kaum muslimin dan orang-orang Turki. Contohnya adalah surat kabar ‘Huriyat’(Liberty). Surat kabar ini adalah surat kabar Yahudi. Mempunyai oplah satu juta ekslempar setiap harinya. Dari kantor penerbitan keluar majalah seperti Majalah Hidup dan Majalah History. Kantor penerbitan ini dimiliki oleh keluarga Yahudi dari Donma dan dipegang oleh para tokoh penulis Turki yang beraliansi kiri.

Sesudah surat kabar Liberty, maka yang datang berikutnya adalah surat kabar lain yang bernama ‘Miliyat Turki’. Surat kabar ini dikelola oleh keluarga Yahudi yang bernama Ebkage. Di dalamnya terdapat penulis Yahudi terkenal Sami Cohen, didampingi oleh penulis-penulis Turki yang beraliansi kiri. (11)

Kemudian surat kabar ‘Republica’, yang didirikan oleh Yunus Nadi. Ini adalah surat kabar yang beraliansi kiri yang dipimpin oleh Direktur Yahudi Donma bernama Nuri Torn. Adapun radio dan televisi, maka direkturnya adalah seorang Yahudi yang terkenal bernama Ham Ebkage. Dia tetap menjabat sebagai direktur sampai Najmuddin Erbakan menjadi sebagai Perdana Menteri, beliau mengambil keputusan untuk mencopotnya. Presiden Turki saat itu menolak menandatangani pemberhentiannya, akan tetapi kementerian yang berwenang dalam urusan tersebut bersikeras kepada keputusannya. Maka akhirnya Presiden terpaksa menandatangani keputusan tersebut pada tahun 1975.

Sekali lagi saya katakan kepada rezim militer di Turki hendaknya mereka menghubungkan dan menyambungkan bangsa Turki dengan keislamannya, dan berusaha membangunnya kembali dengan prinsip-prinsip Islam sebagai ganti dari usaha mereka yang menyebarkan berhala Mustapa Kamal di jalan-jalan.

Jagalah nilai Lira (mata uang Turki) dari kejatuhan dan kerahkan segala kesungguhanmu wahai penguasa. Sesungguhnya zaman telah meninggalkan Mustapa Kamal, dan sejarah hanya melafazhkan namanya di antara lembaran bangsa atau manusia atau kaum muslimin.

Saya tidak dapat mengakhiri perkataan saya sebelum menunjukkan kisahnya yang nyata : Bahwa sebelum matinya Mustapa Kamal, dia berwasiat supaya jenazahnya tidak usah dishalatkan. Lalu para pembesar yang sombong kepada kaumnya berselisih pendapat mengenai penshalatan jenazahnya. Sebagian mengatakan kita tidak akan menyalatkan jenazahnya. Oleh karena undang-undang melarang tindakan tersebut. Dan sebagian yang lain berpendapat untuk mengesampingkan undang-undang dalam persoalan tersebut. Pada akhirnya salah seorang penyembah (pengagum) Mustapa Kamal maju dan menshalatkan jenazahnya dan menanggng akibat dari kejahatan yang sangat ditentang itu.

Dahulu Mutanabi berkata : “Betapa banyak hal-hal yang menggelikan di Mesir ini, meski sebenarnya keadaannya itu bagaikan ratapan.”

Dan kami katakan : “Betapa banyak di Turki ini sesuatu yang menggelikan, menyakitkan, memilukan sekaligus membinasakan :

“Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui. Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertaqwa.” (Qs. An-Naml : 50-53)

Wa subhaanaka Allahumma wa bihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.

(Dan Maha Suci Engkau yang Allah dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Engkau saja. Aku minta ampunan dan bertaubat kepada-Mu).



1. Al-Islam waal gharbu wal mustaqbalu, Toynbee, hal 51-52

2. Islam Di Abad Modern hal 194, dan IslamDdan Peradaban Barat oleh Muhammad Husain hal 176.

3. Perkembangan Nasionalisme Arab, hal 207-209

4. Islam Di Abad Modern, hal 163

5. Islam Di Abad Modern, hal 353 dan Islam dan Peradaban Barat oleh Muhammad Husain hal 169

6. Islam Di Abad Modern, hal 303

7. Islam Di Abad Modern, hal 353

8. Islam dan Peradaban Barat, Muhammad Husain, kutipan dari buku Islam Di Abad Modern, C. Smith hal 192

9. Islam Di Abad Modern, C. Smith hal 189. Dan Islam dan Peradaban Barat hal 175.

10. Yahudi Donma, hal 44.

11. Yahudi Donma, hal 44

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply