Select Menu
Select Menu

Favorit

Buku Referensi

Buku

Pergerakan Islam

Tokoh

Rumah Adat

Syamina

Pantai

Seni Budaya

Kuliner

» » Asal Bangsa Yahudi


Unknown 22.30 0

Di Eropa, bangsa Yahudi mengalami pengusiran, terutama di Spanyol. Petrus The Great, Kaisar Rusia, pada tahun 1882 M membantai jutaan orang Yahudi. Memang asal mula bangsa Yahudi, sebagian besarnya, dari Rusia; dari kawasan yang bernama Khazar. Akan tetapi orang Yahudi sekarang mengatakan, “Kami berasal dari tanah yang dijanjikan, yaitu Palestina. Palestinalah negeri nenek moyang kami”. Tapi pengakuan mereka tidak benar. Untuk menutupi kepalsuan dan kebohongan mereka, maka orang-orang Yahudi menghapus kata “Khazar” dari peta geografi dunia. Mereka menamakan laut Khazar dengan nama baru, yakni: Laut Caspi (CASPIEN SEA), sehingga kata Khazar tidak terdapat lagi dalam kamus. Dengan cara begitu, mereka dapat menyembunyikan asal-usul mereka yang sebenarnya sehingga orang-orang mempercayai propaganda mereka bahwa mereka dari Palestina.
Orang-orang Yahudi berkata, ”Kami diusir dan dibantai disetiap tempat, maka dari itu kami harus berkumpul di suatu tempat. Dan tempat yang paling baik untuk tempat tinggal kami adalah negeri nenek moyang kami, negeri yang dijanjikan kepada kami, negeri Yerussalem, di mana Haikal Sulaiman pernah berdiri., karena menurut penuturan kitab Taurat dan Talmud pada kami, harus didirikan kembali Haikal Sulaiman melalui tangan salah seorang putra Daud. Dan dari dalam haikal tersebut, salah seorang putra Daud akan memerintah seluruh dunia”.

Cara paling ampuh untuk membangkitkan fanatisme dan menyentuh solidaritas antar bangsa Yahudi ialah doktrin agama. Maka demikianlah, melalui doktrin tersebut mereka dapat mengumpulkan orang-orang Yahudi yang tersebar di mana-mana, karena doktrin tersebut memerintahkan mereka supaya kembali ke tanah leluhur mereka.

Lalu bagaimana mereka bisa sampai ke Palestina dan bagaimana kedudukan Palestina saat itu? Pada waktu itu Palestina merupakan bagian wilayah kekuasaan Daulah Utsmaniyah . Waktu itu belum ada organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa ataupun Dewan Keamanan. Organisasi ini yang menciptakan dan mengendalikan adalah orang-orang Yahudi. Merekalah yang berada di belakangnya. Merekalah yang menggerakkan organisasi tersebut dengan dana keuangan mereka sehingga mereka dapat mempermainkan dunia sekehendak mereka. 


Lalu bagaimana dengan orang-orang Amerika? Orang-orang Amerika adalah manusia yang hilang (baca: tidak berarti). Setiap orang dari mereka hanya berfikir bagaimana cara mencari kesenangan, bagaimana cara mencari makanan, minuman, kendaraan, istri dan lain sebagainya. Setiap hari hanya berpikir dimana akan menghabiskan libur pekannya, Pergi ke tepi pantaikah? Atau pergi ke Atlantik, atau pergi ke Pasifik, atau ke Miami, atau ke Arizona. Inilah yang senantiasa dibicarakan orang-orang Amerika. Karena itu kalian dapati mereka bekerja keras selama lima hari penuh seperti keledai. Dari pagi sampai petang. Pada Jumat sore mereka menerima gaji mingguan. Lalu esoknya mereka pergi dan menghabiskan waktu liburnya –hari Sabtu dan Minggu- di tepian pantai. Uang yang mereka kumpulkan selama lima hari mereka hambur-hamburkan pada waktu itu juga. Lalu pada Senin pagi mereka kembali, sedangkan saku mereka sudah tidak berisi apa-apa lagi. Demikianlah, kehidupan mereka seperti binatang ternak. Bekerja keras selama lima hari dan hasilnya mereka buang di akhir pekan untuk bersenang-senang, makan, minum, plesir, dan lain sebagainya.

Pernah suatu ketika, sebuah tim penelitian dari Universitas Harvard menyebarkan angket pada masyarakat Amerika. Angket tersebut berisi pertanyaan “Untuk apa kamu hidup?” Lalu delapan puluh persen dari responden memberi jawaban : “Saya tidak tahu” Mereka tidak tahu untuk apa mereka hidup!!

“Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti binatang ternak makan. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12) 
Lalu siapa yang mengendalikan kebijaksanaan politik negeri ini? Negeri yang sebagian masyarakatnya hanya berfikir tentang isi perut, sebagian lain mencari-mencari kesenangan dengan menenggak minum-minuman keras, sebagian yang lain tenggelam dalam kubangan lumpur wanita-wanita jalang. Jadi siapakah yang mengendalikannya? Jawabannya tidak lain adalah orang-orang Yahudi. Merekalah yang membuat rencana dan program di negeri tersebut. Wanita, uang, pers dan media massa semuanya berada di tangan mereka. Mereka membolak-balikkan fikiran orang-orang Amerika sekehendaknya. Jaringan pertelevisian menjadi milik mereka. bukan milik negara Amerika. Milik perorangan dan milik perusahaan-perusahaan swasta dan persero. Mereka menyebarkan racun lewat televisi ke setiap rumah. 

Demikian juga keadaan di negeri-negeri Barat. Sebagian besar dikendalikan oleh tangan-tangan Yahudi. Siapa yang berani menentang Yahudi maka dia akan dibunuh. Orang-orang Yahudi adalah orang-orang mujrim (banyak berbuat dosa) Mereka mempunyai sikap dengki terhadap golongan selain mereka. Mereka betul-betul manusia yang dengki!! Bayangkan saja! Jika mereka membuat kue hari raya- hari raya mereka, maka kue tersebut harus diadon oleh Hakhom, pemuka agama mereka. Gandum yang akan mereka adon untuk membuat roti dan kue tidak mereka campur dengan air biasa, tapi mereka campur dengan darah seorang Nasrani atau darah seorang Muslim. Menurut keyakinan mereka, mereka harus menyembelih seorang Muslim atau lebih pada malam menjelang hari raya. Dan darahnya mereka tampung di suatu tempat. Lalu darah itu mereka gunakan untuk mengadon gandum. Dan dari adonan tersebut mereka membuat roti untuk hari raya mereka.

Mereka menyebut orang-orang di luar golongan mereka dengan kata “Juelem” yakni: ummi, tidak mengenal baca tulis atau bodoh. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Qur`an Karim :

“Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan,’ Tidak ada dosa bagikami terhadap orang-orang ummi”. (QS. Ali Imran : 75).
“Barang siapa yang berzina dengan perempuan Muslim atau Nasrani, maka dia akan memperoleh pahala. Barang siapa yang mencuri hartanya, maka dia akan memperoleh pahala. Barang siapa yang menyembelihnya, maka dia akan memperoleh pahala”. 

Kedengkian berabad-abad yang tertimbun dalam dada orang-orang Yahudi, mereka tumpahkan kepada pemeluk dua agama; yakni orang-orang Nasrani dan orang-orang Muslim. Maka tidaklah mengherankan jika mereka menghancurkan kekuasaan para Uskup. Dan mereka pula ang meruntuhkan gereja orang-orang Nasrani. Mereka yang memprakarsai timbulnya revolusi Perancis –Revolusi terbesar di benua Eropa- Dan Revolusi Bolsyovia dengan tujuan menghancurkan agama Nasrani. Karena itu kita dapati semboyan-semboyan yang dipakai dalam revolusi tersebut semuanya bernada anti agama.

Dalam revolusi Perancis slogan mereka adalah:
“ Gantung Raja Terakhir Dengan Usus Paus Terakhir”.

Yakni: Belahlah perut pemuka agama terakhir, lalu keluarkan usus-ususnya dan kemudian pakailah usus-usus itu untuk menggantung raja terakhir. Maksudnya : Akhirilah sistem pemerintahan monarkhi dan pemerintahan agama di permukaan bumi.

Sementara dalam revolusi Bolsyovia slogan mereka adalah :
“Tidak ada Tuhan. Dan Hidup Adalah Materi” 
“Agama Adalah Lintah Yang Menghisap Darah Rakyat”. 

“Agama Adalah Racun Bagi Masyarakat”.

Kembali ke Daftar Isi

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply